Bunda Literasi Kabupaten dan Kecamatan se-Kabupaten Pelalawan, Resmi Dikukuhkan  

  • Post category:Berita
You are currently viewing Bunda Literasi Kabupaten dan Kecamatan se-Kabupaten Pelalawan, Resmi Dikukuhkan  

Pangkalan Kerinci, Mediacenter – Bupati Pelalawan H. Zukri mengukuhkan Bunda Literasi Kabupaten dan Kecamatan se-Kabupaten Pelalawan Periode Tahun 2022-2024 pada Rabu, (14/12/2022) lalu bertempat di Gedung Daerah Datuk Laksemana Mangku Diraja Pangkalan Kerinci.

Pada acara ini juga dilaksanakan sosialisasi pengembangan literasi berbasis inklusi sosial serta pemberian penghargaan budaya gemar membaca yang diserahkan secara langsung oleh Bupati Pelalawan H. Zukri didampingi Bunda Literasi Kabupaten Pelalawan yang baru dilantik Sella Pitaloka Zukri, S.AP, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau Dra. Hj. Mimi Yuliani Nazir, Apt.MM, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pelalawan Fakhrurrozi, S.Sos.

Bunda Literasi Kabupaten Pelalawan yang baru saja dilantik Sella Pitaloka Zukri, S.AP dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten dan Kecamatan se-Kabupaten Pelalawan merupakan sebuah momentum dan langkah awal yang baik bagi semua untuk bersinergi dari seluruh unsur yang hadir untuk bersama-sama membangun dan menumbuhkembangkan semangat literasi masyarakat di Kabupaten Pelalawan.

Bunda Literasi Kabupaten Pelalawan Sella Pitaloka, S.AP

“Upaya dalam meningkatkan budaya dan minat baca tentunya sangat perlu dukungan dan gerakan bersama semua pihak baik pemerintah, organisasi masyarakat ataupun pihak swasta serta penggiat literasi yang ada di Kabupaten Pelalawan. Kerjasama ini bertujuan agar kita dapat bersama-sama menggerakkan dan mendukung kegiatan Bunda Literasi Kabupaten, Kecamatan sampai ke tingkat desa untuk mencerdaskan masyarakat demi  mewujudkan Pelalawan Maju Tahun 2026. Oleh karena itu saya mengajak seluruh Ketua Tim Penggerak PKK kecamatan yang juga merupakan Bunda Literasi Kecamatan untuk berpartisipasi aktif sebagai garda terdepan dalam meningkatkan minat baca anak sekolah, kaum ibu-ibu dan masyarakat di Kabupaten Pelalawan.” tutur Sella

Sementara itu Bupati Pelalawan H. Zukri menyampaikan bahwa membaca merupakan suatu kewajiban bagi kita dalam menjalankan kehidupan, karena tidak ada satupun profesi yang tidak membutuhkan yang namanya membaca.

Bupati Pelalawan H. Zukri

“Anak-anak kami, kalian mau jadi apapun besok maka kalian butuh membaca, karena dengan membaca kita dapat menambah ilmu kita. Semakin banyak kita membaca, maka semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, maka akan menambah kapasitas diri kita. Membaca juga merupakan salah satu perintah Allah yakni Iqro’. Dengan membaca maka kita tidak mudah dibohongi oleh orang lain.” ungkap H. Zukri.

Bupati H. Zukri menyampaikan harapannya kepada Kepala Dinas terkait dan Bunda Literasi yang baru dilantik untuk membuat inovasi dan kreatifitas dalam upaya menumbuhkan minat membaca bagi anak-anak dan masyarakat di Kabupaten Pelalawan.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa zaman digitalisasi saat ini membuat banyak masyarakat termasuk anak-anak sangat dekat dengan pengaruh teknologi salah satunya handphone. Maka membaca pun tidak hanya bisa dilakukan melalui buku saja, namun sudah bisa diakses melalui handphone. Oleh karena itu saya berharap kepada Kepala Dinas terkait yang ada di Kabupaten Pelalawan untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menumbuhkan minat baca bagi anak-anak dan masyarakat di Kabupaten Pelalawan. Kita harus bisa memanfaatkan digitalisasi yang ada dengan baik sesuai dengan tujuan kita. Membaca pun tidak harus dilakukan di dalam ruangan saja, kita juga bisa menciptakan suasana membaca yang santai dan dekat dengan alam contohnya. Kita juga bisa menggunakan fasilitas-fasilitas pemerintah misalnya di kantor camat, kantor desa sebagai pusat membaca, atau kita juga bisa menciptakan konten-konten kreatif yang tujuannya menarik minat baca bagi masyarakat. Kepada Bunda Literasi saya juga berharap agar dapat melakukan trik pendekatan-pendekatan dalam upaya peningkatan semangat literasi kepada anak-anak dengan menyesuaikan kondisi dan minat  anak-anak agar mereka tertarik dan merasa tidak dipaksa dalam membaca.” tutup H. Zukri. (mcpelalawan/dyana)